Bijak Mengatasi Anak Frustasi

Bijak Mengatasi Anak Frustasi

Dikirim oleh administrator pada Jum'at, 01/23/2009 - 21:41 Kesehatan Anak
Sedih, marah, mudah tersinggung. Apa yang sedang menimpa si kecil?
Usia boleh seumur jagung, tapi jangan salah si kecil juga bisa mengalami frustasi layaknya orang dewasa. Jika sudah mengalaminya, orangtua bisa dibikin pusing tujuh keliling untuk menenangkan si kecil yang frustasi.

Frustasi didefinisikan sebagai rasa kegagalan dalam mencapai tujuan. Bentuknya bisa berupa kegagalan yang berulang-ulang, rasa tidak mampu mencapai tujuan sehingga bisa menimbulkan kekecewaan yang bertumpuk dan juga kekecewaan yang sifatnya intens.

"Umumnya ciri-ciri seseorang yang mengalami frustasi bisa terlihat pada kondisi di mana ia merasa sedih, marah, sensitif. Sementara kalau pada anak frustasi bisa jadi kehilangan minat, seperti biasanya main sepeda jati tidak mau main, bisa juga dalam bentuk sikap menarik atau menutup diri dari pergaulan, cepat marah, mudah tersinggung. Atau ada juga yang justru kebalikannya jadi acuh dengan semuanya." ujar Ike R. Soegianto, M.Si, psikolog di Klinik Medikids Greenville, Jakarta.

Respons dari anak yang frustasi ada dua, yakni fight dan fate. Artinya, frustasi bisa membuat anak makin semangat untuk berjuang atau justru sebaliknya menyerah dan pasrah menerima apapun yang terjadi. Contoh konkretnya marah, kesal, sedih atau justru makin terpicu untuk meraih apa yang diinginkan.

Lain Usia Lain Cara
Banyak hal yang memicu frustasi, mulai dari pergaulan misalnya dikucilkan teman. Terlebih pada anak yang sensitif, hal kecil saja sudah bisa membuatnya frustasi. Begitu juga masalah yang timbul dari keluarga. Misalnya perlakuan yang berbeda dari orangtua atau merasa diacuhkan setelah kelahiran adiknya Jika hal tersebut terjadi secara terus menerus, akan membuat anak frustasi. Pada akhirnya, anak melakukan berbagai cara untuk menarik perhatian orangtua. Begitu jgua dengan masalah di sekolah kerapkali memicu furstasi, misalnya gangguan belajar atau dikucilkan teman.

Ada perbedaan antara orang dewasa dan anak-anak ketika mengalami frustasi. Orang dewasa sebagian lebih tahu sumber masalah yang dihadapi, sementara anak cenderung tidak tahu apa masalahnya.

"Selain belum mampu mengungkapkan juga kemampuan anak untuk mengenali perasaannya tidaklah sebaik orang dewasa. Begitu jgua dengan kemampuan logika untuk memahami persoalan," jelas Ike.

Sikapi dengan Bijak
Satu hal yang pasti, frustasi memang tidak bisa dihindari. Tetapi harus diwaspadai frustasi yang terus menerus pada aspek yang sama bisa menimbulkan efek negatif. Setiap orang harus punya ambang toleransi yang baik supaya pertahanan diri tidak jebol. Misalnya ketika seorang anak menginginkan sepeda baru, bukannya dicegah keinginan itu tetapi berikan kesempatan pada anak untuk berpikir bagaimana cara yang baik agar keinginannya itu terwujud.

Pada batas-batas tertentu orangtua harus memberikan kesempatan untuk mengatasi frustasinya dan jangan langsung mengintervensi. Biarkan mereka menyelesaikan 'urusannya' sendiri dan mencari cara yang tepat.

Jika tidak memungkinkan, barulah orangtua turun tangan. Dengan begitu anak jadi punya solusi yang tepat tanpa harus kehilangan keinginannya. Selain itu tentu saja langkah tersebut pada akhirnya melatih kemandirian dan kemampuan anak dalam memecahkan masalah yang dihadapi.

Kalau tanda frustasi mulai muncul, orangtua harus mengamati dan melakukan pendekatan yang intensif. Jika sebelumnya dalam sehari bertemu dengan anak selama satu jam untuk membantu membuat PR, sekarang tambah satu jam lagi untuk bermain. Pada saat bermain itulah orangtua bisa melakukan komunikasi dengan anak seraya mencari tahu apa yang sedang terjadi dengan sang buah hati. Langkah selanjutnya adalah segera menyelesaikan masalahnya.

Tidak hanya orang tua yang bisa membantu mengatasi frustasi, pihak kedua yang juga berperan penting adalah teman. Terkadang ada anak yang setia kawan melaporkan ke guru kalau ada anak yang menangis lantaran diganggu teman yang lain. Jadi dia merasa tidak sendiri. Anak-anak ini akan sangat beruntung jika memiliki teman-teman yang peduli dan mau mendukung.

Frustasi yang tidak diatasi, kata Ike, akan menimbulkan depresi berat. Karena itu lindungi buah hati dari frustasi, "Frutasi pada anak jelas harus segera ditangani. Jika tidak satu hal yang dikuatirkan adalah akan menimbulkan stres, dan stres yang berat akan menimbulkan depresi," pesan Ike. (ella)



--------------------------------------------------------------------------------

Tip & Trik untuk Orangtua

Perbanyak waktu kebersamaan
Jangan paksa anak untuk bercerita, biarkan ia bercerita pada waktunya
Ceritakan pengalaman kita dalam mengatasi frustasi baik pada masa kecil atau sekarang
Lihat sisi positif dari frustasi yaitu bisa menghargai keberhasilan dan belajar mengatasi masalah
Jika belum tercapai, bantu anak mengoreksi keinginan tersebut agar lebih realistis dengan kemampuannya
Beri kesempatan anak untuk mencari jalan keluar sesuai kemampuannya
http://darulabrar.org/bijak_mengatasi_frustasi_anak